Gue harap, gue enggak berhenti di final. Ortu gue harus bisa bangga kembali di 2015. Gue mau buktiin kalo gue juga bisa cetak tinta emas lagi di penghujung tahun 2015. Suram banget soalnya tahun itu, perasaan gue.
Gue begadang urusin slide ama tugas kuliah. Beruntung, para Marsians (para anggota Marsupilami: Reborn, tim favorit gue) bersedia hibur gue menjelang tengah malam melalui chat di Line. Jadi gue enggak suntuk amat urusin slide, meskipun akhirnya gue cuma sempat tidur 1,5 jam. Soalnya, subuh hari gue harus ke kampus karena gue termasuk divisi perlengkapan sebuah event yang berlangsung di hari yang sama dengan hari final lomba gue.
Hingga tiba hari final, program masih 70%. Untung kelompok gue dapat nomor urutan ke-4. Jadi gue bisa lihat kelompok lain presentasi dulu. Karena, gue agak bingung mau presentasi gimana. Apalagi, 7 di antara 10 finalis adalah kakak angkatan semua. Cuma 3 kelompok yang seangkatan gue, juga sekelas gue.
Gue juga khawatir tentang kantung mata gue yang pasti uda makin gelap. Berkat kacamata, mata panda gue enggak keliatan jelas amat. Gue mah lemparin senyum aja selama presentasi, biar fokusnya ke senyum cakep bahagia gue. Gue yang jadi presenternya.
Pas giliran tim gue, gue mempresentasikan semuanya dengan baik. Ini berkat dosen gue, pak Hadi, yang pernah ajarin di kelas gue cara presentasi yang bener. Gue juga uda berlatih di depan cermin semalem sebelum hari final. Semua kata-kata uda gue susun.
Gue bahkan nonton video cara Steve Jobs presentasiin iPhone-nya. Gue terobsesi buat presentasi kayak beliau.
Presentasi gue lancar. Tapi, ada masalah dalam mendemonstrasikan program kami kepada juri dan audience. Gue sempat ragu. Setelah kesalahan saat demonstrasi program, apakah kelompok kami bisa menang. Gue sih targetin bisa juara 3 aja uda cukup.
Selepas sesi presentasi, feeling gue biasa-biasa aja. Malah gue merasa bisa menang, melihat respon dari juri dan audience saat demo. Gue tanya ke Willy, "Feeling lu, kita bisa menang gak?" Dengan enteng, dia menjawab, "Bisa kayaknya."
Feeling ini sama seperti saat gue berlomba di OSN tingkat nasional. Gue gak tau mau bilang apa lagi, tapi ini sama persis. Seolah-olah emang gue bakal menang.
"Kalau kita dapat juara 2 aja, ini luar biasa banget deh! Gue kemarin sempat gak mau ke gereja buat urus program ini, tapi akhirnya gue mutusin pergi. Ini mukjizat kalo menang," ucap Willy.
Pukul 1 siang. Saat-saat mendebarkan harus gue alami lagi, untuk kedua kalinya dengan feeling yang sama. Sekarang, pengumuman pemenang. Si juri umumin dari posisi 10 ke 1. Dalam hati, gue pengen nama kelompok gue jangan disebutin dulu. Si juri kayaknya dengerin kata hati gue deh. Nama kelompok gue malah disebutin paling akhir. Itu artinya, tim Newbies dapat juara pertama!
Luar biasa!!!
Gue dan kawan-kawan gue, angkatan 2015, bisa menundukkan kakak angkatan! Ini gak bakal gue lupain. Gue menang!!! Program tim gue emang inovatif banget, karena bisa dibilang langka banget.
Benar-benar kurnia banget! Feeling gue ternyata bener. Sesuatu yang terlihat kecil sekali kemungkinan terjadinya, malah terwujudkan. Setelah medali emas biologi OSN SMK 2014, juara pertama CSIC 2015 ini juga awesome!
Gue berhasil catat rekor di catatan kehidupan gue. Setidaknya, di tahun 2015, gue masih sempat bikin orangtua gue bahagia dan bangga. 2015 gue agak suram, gak sebagus 2014 gue.
Gue berharap, dan gue bertekad akan mewujudkan harapan gue, bisa bikin orangtua gue bangga lagi di tahun 2016! Ini hak gue. Kalau mereka bangga, gue juga tenang meski merantau gini. Huahahaha...
Gue seneng bukan main pas menang CSIC. Gak salah dikasih nama lomba Challenge. Emang challenging...
Post ini mengawali post-post gue mendatang selama tahun 2016 ini. Meskipun udah lewat hari Tahun Baru, gue tetap mau ucapin. Selamat tahun baru2015 2016!
Makasih, Gohonzon! Makasih, tim Newbies!
Gue begadang urusin slide ama tugas kuliah. Beruntung, para Marsians (para anggota Marsupilami: Reborn, tim favorit gue) bersedia hibur gue menjelang tengah malam melalui chat di Line. Jadi gue enggak suntuk amat urusin slide, meskipun akhirnya gue cuma sempat tidur 1,5 jam. Soalnya, subuh hari gue harus ke kampus karena gue termasuk divisi perlengkapan sebuah event yang berlangsung di hari yang sama dengan hari final lomba gue.
Hingga tiba hari final, program masih 70%. Untung kelompok gue dapat nomor urutan ke-4. Jadi gue bisa lihat kelompok lain presentasi dulu. Karena, gue agak bingung mau presentasi gimana. Apalagi, 7 di antara 10 finalis adalah kakak angkatan semua. Cuma 3 kelompok yang seangkatan gue, juga sekelas gue.
Gue juga khawatir tentang kantung mata gue yang pasti uda makin gelap. Berkat kacamata, mata panda gue enggak keliatan jelas amat. Gue mah lemparin senyum aja selama presentasi, biar fokusnya ke senyum cakep bahagia gue. Gue yang jadi presenternya.
Pas giliran tim gue, gue mempresentasikan semuanya dengan baik. Ini berkat dosen gue, pak Hadi, yang pernah ajarin di kelas gue cara presentasi yang bener. Gue juga uda berlatih di depan cermin semalem sebelum hari final. Semua kata-kata uda gue susun.
Gue bahkan nonton video cara Steve Jobs presentasiin iPhone-nya. Gue terobsesi buat presentasi kayak beliau.
Presentasi gue lancar. Tapi, ada masalah dalam mendemonstrasikan program kami kepada juri dan audience. Gue sempat ragu. Setelah kesalahan saat demonstrasi program, apakah kelompok kami bisa menang. Gue sih targetin bisa juara 3 aja uda cukup.
Selepas sesi presentasi, feeling gue biasa-biasa aja. Malah gue merasa bisa menang, melihat respon dari juri dan audience saat demo. Gue tanya ke Willy, "Feeling lu, kita bisa menang gak?" Dengan enteng, dia menjawab, "Bisa kayaknya."
Feeling ini sama seperti saat gue berlomba di OSN tingkat nasional. Gue gak tau mau bilang apa lagi, tapi ini sama persis. Seolah-olah emang gue bakal menang.
"Kalau kita dapat juara 2 aja, ini luar biasa banget deh! Gue kemarin sempat gak mau ke gereja buat urus program ini, tapi akhirnya gue mutusin pergi. Ini mukjizat kalo menang," ucap Willy.
Pukul 1 siang. Saat-saat mendebarkan harus gue alami lagi, untuk kedua kalinya dengan feeling yang sama. Sekarang, pengumuman pemenang. Si juri umumin dari posisi 10 ke 1. Dalam hati, gue pengen nama kelompok gue jangan disebutin dulu. Si juri kayaknya dengerin kata hati gue deh. Nama kelompok gue malah disebutin paling akhir. Itu artinya, tim Newbies dapat juara pertama!
Luar biasa!!!
Gue dan kawan-kawan gue, angkatan 2015, bisa menundukkan kakak angkatan! Ini gak bakal gue lupain. Gue menang!!! Program tim gue emang inovatif banget, karena bisa dibilang langka banget.
Benar-benar kurnia banget! Feeling gue ternyata bener. Sesuatu yang terlihat kecil sekali kemungkinan terjadinya, malah terwujudkan. Setelah medali emas biologi OSN SMK 2014, juara pertama CSIC 2015 ini juga awesome!
Gue berhasil catat rekor di catatan kehidupan gue. Setidaknya, di tahun 2015, gue masih sempat bikin orangtua gue bahagia dan bangga. 2015 gue agak suram, gak sebagus 2014 gue.
Gue berharap, dan gue bertekad akan mewujudkan harapan gue, bisa bikin orangtua gue bangga lagi di tahun 2016! Ini hak gue. Kalau mereka bangga, gue juga tenang meski merantau gini. Huahahaha...
Gue seneng bukan main pas menang CSIC. Gak salah dikasih nama lomba Challenge. Emang challenging...
Post ini mengawali post-post gue mendatang selama tahun 2016 ini. Meskipun udah lewat hari Tahun Baru, gue tetap mau ucapin. Selamat tahun baru
Makasih, Gohonzon! Makasih, tim Newbies!
This is me! |
Personel Newbies lainnya |
Comments
Post a Comment