Skip to main content

Renungan: Ketidaksempurnaan

Beberapa hari lalu aku menghadiri doa Rosario di lingkungan. Setelah sesi doa selesai, ketua lingkungan memberikan sebuah kisah untuk renungan. Sederhana, tapi maknanya dalam sekali. Nah, supaya bukan aku aja yang dapet perenungannya, aku share di sini juga ya.


Kurang lebih ceritanya begini:

Seorang Ibu selalu memikul 2 guci untuk mengambil air di luar, lalu membawa airnya pulang ke rumah. Yang satu gucinya sempurna dan kondisinya bagus. Ketika sampai di rumah, air di dalamnya selalu penuh. Satu lagi gucinya sudah retak. Air selalu habis ketika sampai di rumah karena bocor sepanjang perjalanan.

Merasa tidak enak hati, guci yang retak ini meminta maaf kepada Ibu dan merasa dirinya tidak berguna. Ia merasa sia-sia karena tidak ada air yang dibawa sampai rumah. Ia sedih sekali.

Dengan tenang, sang Ibu mengatakan bahwa selama ini ia menaruh bibit di sepanjang jalan sekitar rumahnya. Sekarang, bunga-bunga itu sudah bermekaran dan membuat rumah mereka sangat indah.

Ini semua justru berkat guci yang retak. Guci tersebut secara tidak sadar telah menyirami bibit-bibit setiap hari. Karena "retak", air keluar dari guci sepanjang perjalanan dan menyirami bibit hingga mekar menjadi bunga yang cantik.


Kadang kita merasa harus jadi sempurna dulu, baru melayani Tuhan.

Cerita ini mengajak kita merenung bahwa sebetulnya kita tidak perlu menunggu menjadi sempurna untuk menjadi berkat bagi orang lain. Seperti guci yang retak, kita tetap bisa bermanfaat untuk orang lain meskipun ada ketidaksempurnaan.

Yang dibutuhkan adalah kesediaan untuk dipakai oleh Tuhan. Kesediaan untuk menjadi berkat. Apapun kondisinya. Karena kesempurnaan hanya milik Tuhan.

Sama halnya ketika terkadang kita merasa harus sempurna mengetahui semuanya tanpa celah, baru kemudian melakukan tindakan. Padahal, yang dibutuhkan adalah kesediaan dan kemauan diri untuk bertindak.

Setiap diri manusia pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Inilah yang melengkapi hidup kita.


Semoga menjadi pencerahan~

Comments

Popular posts from this blog

Motivasi Hari Senin

Senin, hari yang selalu orang-orang keluhkan karena menandakan berakhirnya hari libur. Rasanya seperti harus kembali ke rutinitas yang itu-itu saja dalam 1 minggu. Perlu waktu 5 hari lamanya menuju hari bebas tanpa beban pikiran yang mengganggu. Itu kata mereka yang sangat menikmati akhir pekan tanpa terburu-buru. Tapi Senin tidak terasa seperti itu bagiku. Here is my motivation. Source: imgbin.com Sebagai awal untuk memulai minggu yang baru, hari Senin seharusnya menjadi hari untuk memulai segala yang baru. Jadi hidup ngga cuma rutinitas yang itu-itu melulu. Jika sejak awal kita udah atur suasana hati pengennya minggu ini rasanya seperti apa, hari-hari berikutnya akan mampu kita lewati dengan suasana hati demikian. Misalnya, minggu ini akan banyak meeting untuk merencanakan strategi bisnis selama satu tahun ke depan. Perlu ada strategi yang cerdas dan menantang supaya bisa menang di hati pelanggan. Maka, suasana hati kita harus seneng dan antusias biar meeting-nya bis...

Dream Bigger, Reach Higher: Am I Daydreaming? Is This Real?

Hai! Teori I, Teori II, dan Praktikum telah usai. Empat hari di Mataram telah kuceritakan pada dua bagian sebelumnya. Ini adalah bagian ketiga. Inilah bagian terakhir dari perjuangan OSTN SMK 2014 di Mataram, NTB. Don't miss this one!

Back to the moon

Long time no see!!! Setelah bertahun-tahun blog ini tidak dibuka dan berdebu, akhirnya hari ini aku kembali menulis sesuatu di sini. Bukan tanpa sebab seperti cuaca saat ini yang seringkali hujan deras sejenak, lalu reda dalam waktu beberapa menit. Tentu, ada alasan kenapa aku balik ke Blogspot. Jadi, ceritanya, pada tahun 2020 aku memindahkan tulisanku ke domain personal. Ya, aku membeli domain, membuat git repository , memindahkan sebagian tulisan ke sana, dan hosting. Setahun demi setahun berjalan, tulisan pun sudah bertambah banyak. Domain harus selalu diperpanjang tiap tahun. Dan, boom! Tahun ini aku tidak perpanjang tepat waktu. Alhasil, domainnya diisi dengan website judol :( Entah siapa yang membeli domain tersebut, padahal 'kan cuma personal blog. Kenapa harus diambil jadi website ilegal :( So sad... Oleh karena itu, aku kembali ke blogspot. Dan agar tulisan yang sudah ada di sana tidak hilang begitu saja, izinkan aku repost di blogspot ini yah. Hehehe.. So if you found ou...